Modul Praktikum Desain Grafis
MODUL PRAKTIKUM DESAIN GRAFIS
MODUL 1
MEMULAI CORELDRAW
1.
Klik tombol Start > Program > Corel Graphic Suite > Corel Draw.
a
b
c
d
e
i
g
h
f
j
k
Gambar 1. Interface CorelDraw.
Keterangan:
a.
Title bar
g.
Work area
b.
Menu bar
h.
Page area
c.
Standard tool bar
i.
Color palette
d.
Property bar
j.
Page number
e.
Ruler bar
K
Status bar
f.
Tool box
Peralatan untuk mendesain di CorelDraw semua terdapat pada tool box (lihat interface pada point f).
Ada beberapa tool yang mempunyai tombol flyout (panah kanan bawah) yang berisi beberapa tool lainnya. Flyout selengkapnya ada pada gambar berikut: Warto Page | 1
STAIN Purwokerto
Gambar 2. Flyout tool box.
Berikut ini adalah tool box dengan berbagai fungsinya:
Tool
Nama
Fungsi
Pick tool
Mengaktifkan obyek dan untuk melakukan editing dasar dari obyek. Misalnya scaling, rotating, skewing, resizing.
Shape tool
Melakukan proses editing node pada shape( komponen garis dari obyek).
Knife tool
Pisau yang berfungsi untuk memotong obyek. Cara kerjanya persis seperti menggunakan pisau biasa.
Eraser tool
Menghapus bagian tertentu dari obyek.
Smudge tool
Menggosok obyek sehingga merubah bentuk obyek yang digosok tersebut.
Roughen brush tool
Memberikan efek distorsi pada obyek.
Free transform tool
Merotasi, membesarkan, mengecilkan, skewing image secara bebas.
Virtual segment delete tool
Menghapus segmen secara virtual
Zoom tool
Membesarkan atau mengecilkan tampilan area kerja di monitor.
Hand tool
Menggeser area kerja ke posisi tertentu.
Freehand tool
Membuat obyek berupa garis bebas.
Bezier tool
Membuat obyek garis dengan menentukan banyaknya node. Page | 2 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Artistic media tool
Membuat obyek garis dengan berbagai bentuk yang artistik
Pen tool
Membuat obyek kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung secara langsung.
Polyline tool
Membuat obyek kombinasi garis lurus dan freehand secara langsung.
3 point curve tool
Membuat obyek garis dengan kurva 3 point.
Interactive connector tool
Membuat obyek garis konektor secara interaktif
Dimension tool
Membuat obyek garis ukuran pada suatu obyek yang kita buat.
Smart drawing tool
Membuat obyek garis secara bebas seperti freehand tool, namun dengan hasil yang lebih bagus.
Rectangle tool
Membuat obyek persegi panjang atau bujur sangkar.
3 point rectangle tool
Membuat obyek persegi panjang atau bujur sangkar dengan kemiringan tertentu.
Ellips tol
Membuat obyek lingkaran atau elips.
3 point ellips tool
Membuat obyek lingkaran atau elips dengan kemiringan tertentu.
Graph paper tool
Membuat obyek menyerupai tabel.
Polygon tool
Membuat obyek segi banyak.
Spiral tool
Membuat obyek spiral.
Basics shape tool
Membuat obyek‐obyek dasar.
Arrows shape tool
Membuat obyek‐obyek anak panah.
Flowchart shape tool
Membuat obyek‐obyek flowchart.
Star shape tool
Membuat obyek‐obyek bintang.
Callout shape tool
Membuat obyek‐obyek callout.
Text tool
Membuat obyek teks.
Interactive blend tool
Memberikan efek transformasi dari satu obyek ke obyek lain.
Interactive contour tool
Memberikan efek kontur pada obyek.
Interactive distortion tool
Memberikan efek distorsi pada obyek.
Interactive drop shadow tool
Memberikan efek bayangan pada obyek.
Interactive envelope tool
Memberikan efek perubahan bentuk pada obyek.
Interactive extrude tool
Memberikan efek tiga dimensi pada obyek.
Interactive transparency tool
Memberikan efek transparansi warna pada obyek.
Eyedropper tool
Mengambil sampel warna dari suatu obyek.
Warto Page | 3
STAIN Purwokerto
Paintbucket tool
Memberikan warna tertentu pada suatu obyek.
Outline tool
Memunculkan outline tool.
Outline color dialog
Memunculkan color outline tool.
No outline
Menghilangkan outline.
Hairline outline
Memberikan outlinedengan ukuran sangat kecil.
½ point outline
Memberikan ukuran outline½ poin.
1 point outline
Memberikan ukuran outline1 poin.
2 point outline
Memberikan ukuran outline2 poin.
8 point outline
Memberikan ukuran outline8 poin.
16 point outline
Memberikan ukuran outline16 poin.
24 point outline
Memberikan ukuran outline24 poin.
Color docker window
Memunculkan color docker windowuntuk outline.
Fill color dialog
Memunculkan kotak dialog warna isi.
Fountine fill dialog
Memunculkan kotak dialog warna gradasi
Pattern fill dialog
Memunculkan kotak dialog pola.
Texture fill dialog
Memunculkan kotak dialog tekstur.
Postscript fill dialog
Memunculkan kotak dialog postscript.
No fill
Menghilangkan warna isi.
Color docker dialog
Memunculkan color docker windowuntuk warna isi.
Interactive fill dialog
Memunculkan kotak dialog warna isi interaktif.
Interactive mesh fill dialog
Memberikan warna rajutan pada obyek.
Property bar adalah fasilitas yang disediakan untuk memunculkan fungsi‐fungsi yang sering digunakan ketika aktif pada salah satu alat gambar pada tool box. Isi dari property bar akan menyesuaikan dengan salah satu alat yang sedang aktif pada tool box. Berikut ini adalah salah satu fungsi yang muncul pada property bar ketika mengaktifkan text tool:
Gambar 3. Property bar.
Page | 4 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
MENGATUR SETUP HALAMAN
Sebelum kita mulai membuat desain, biasanya kita atur dulu halaman yang akan kita gunakan. Pengaturan halaman tersebut meliputi pemilihan jenis kertas, ukuran kertas, orientasi kertas, satuan ukuran yang akan digunakan dan lain‐lain.
1.
Klik menu Layout > Page Setup… maka akan muncul window seperti berikut:
Gambar 4. Page Setup.
Pengaturan halaman juga bisa dilakukan melalui Property Bar pada saat aktif pada Pick Tool .
Gambar 5. Page Setup Property.
MEMBUAT OBYEK DASAR
Banyak jenis obyek dasar yang bisa kita buat dalam CorelDraw dengan berbagai tool yang sudah tersedia pada tool box.
Membuat Berbagai Macam Garis
1.
Aktifkan freehand Tool lalu arahkan pointer pada halaman.
2.
Klik di sembarang tempat, lalu klik ditempat yang lain. Perintah ini untuk membuat satu garis lurus.
3.
Klik drag seperti layaknya kita pegang pensil untuk membuat garis bebas.
Gambar 6. Macam‐macam garis menggunakan freehand tool.
4.
Aktifkan Bezier tool lalu klik disuatu tempat pada halaman, lalu klik ditempat lain, lalu klik di tempat lain lagi. Tool ini untuk membuat garis dengan beberapa node. Untuk mengakhiri pembuatan garis jenis ini, lakukanlah double‐click. Warto Page | 5
STAIN Purwokerto
5.
Masih menggunakan Bezier tool , lakukan perintah click‐drag di sembarang tempat. Click‐drag di tempat lain. Lakukan perintah ini beberapa kali. Langkah ini adalah untuk membuat garis melengkung.
Gambar 7. Macam‐macam garis menggunakan Bezier Tool.
6.
Aktifkan Artistic Media Tool maka pada Property Bar akan muncul seperti berikut:
Gambar 8. Property Bar untuk Artistic Media Tool.
7.
Properti diatas berfungsi untuk memilih jenis garis artistik yang ingin kita buat. Macam‐macam garis tersebut antara lain brush, sprayer, calligraphic, dan pressure.
8.
Pilihlah salah satu jenis garis yang ingin anda buat, lalu pilihlah model garis tersebut pada menu‐menu yang terdapat disebelah kanannya.
9.
Untuk membuat jenis garis yang sudah kita pilih, lakukan click‐drag di area halaman.
Gambar 9. Artistic Media Line.
10.
Aktifkan Pen Tool lalu klik di area halaman untuk membuat garis. Click‐drag untuk membuat garis lengkung. Hasil dari Pen Tool hampir sama seperti menggunakan Bezier Tool.
Gambar 10. Pen line.
11.
Aktifkan Polyline Tool lalu klik di area halaman untuk membuat garis. Click‐drag untuk membuat garis lengkung. Hasilnya sama seperti Bezier dan pen line. Page | 6 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 11. Polyline.
12.
Aktifkan 3 Point Curve Tool lalu klik di area halaman. tool ini untuk membuat garis lengkung. Hasilnya bisa kita perhatikan seperti berikut:
Gambar 12. 3 point curve line.
13.
Buatlah beberapa obyek misalnya lingkaran, persegi panjang, belah ketupat.
14.
Aktifkan Interactive Connector Tool lalu buatlah garis penghubung antara obyek‐obyek yang sudah dibuat sebelumnya. Anda bisa membuat garis penghubung antar obyek seperti gambar berikut:
Gambar 13. Interactive Connector Tool.
15.
Kita bisa memberikan informasi tambahan berupa ukuran dari suatu obyek, misalnya panjang, lebar, sudut kemiringan. Fasilitas tersebut terdapat pada Dimension Tool .
16.
Buatlah sebuah obyek menggunakan Basic Shape Tool.
17.
Aktifkan Dimension Tool , maka pada property bar akan muncul menu seperti berikut:
Gambar 14. Dimension Tool Property.
18.
Pilihlah jenis dimension line yang diinginkan. Arahkan pada obyek yang ingin diberi keterangan, lalu klik, klik diujung lainnya, lalu arahkan ke tengah (antara ujung satu dengan lainnya) dan klik untuk memberikan angka yang dimaksud.
Warto Page | 7
STAIN Purwokerto
Gambar 15. Dimension line.
19.
Aktifkan smart drawing tool , lalu click‐drag di area halaman. garis yang dibuat akan secara otomatis mengurangi jumlah node sehingga kelihatan lebih halus.
Gambar 16. Smart Drawing line.
20.
Aktifkan rectangular tool lalu buatlah persegi panjang di area halaman (a). jika ingin membuat bujur sangkar, klik sambil menekan tombol Ctrl (b). Jika obyek persegi panjang atau bujur sangkar ingin langsung dimiringkan maka gunakan 3 point rectangular (c).
Gambar 17. Rectangular.
21.
Aktifkan ellips tool lalu buatlah obyek elips dengan cara click‐drag (a). Jika ingin membuat lingkaran dengan diameter sama, sambil menekan tombol click‐drag + Ctrl (b). Jika lingkaran langsung dimirinkan, gunakan 3 point ellips tool (c).
Page | 8 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 18. Ellips.
22.
Aktifkan Graph Paper tool , lalu pada property bar akan muncul menu seperti berikut:
Gambar 19. Graph property bar.
23.
Tentukan jumlah baris dan jumlah kolom pada peroperty bar seperti gambar diatas. Jika sudah, click‐drag di area halaman. maka akan muncul table dengan jumlah baris dan kolom yang sudah ditentukan sebelumnya. Gunakan perintah click‐drag + Ctrl untuk membuat tabel dengan ukuran sama sisi.
Gambar 20. Graph Paper.
24.
Aktifkan polygon tool , anda perhatikan pada property bar untuk menentukan jumlah sudut yang kita inginkan. Click‐drag pada area halaman untuk membuat polygon yang kita inginkan. Untuk membuat polygon sama sisi, lakukan click‐drag sambil menekan tombol Ctrl. Polygon tool ini juga bisa digunakan untuk membuat obyek bintang, caranya adalah dengan mengaktifkan icon star pada property bar. Hasilnya bisa anda lihat seperti berikut:
Gambar 21. Obyek polygon.
25.
Aktifkan spiral tool lalu tentukan variable‐variabel yang terdapat pada property bar. Kita bisa menentukan banyaknya spiral serta orientasinya.
Gambar 22. Property spiral.
26.
Untuk membuat spiral sama sisi maka lakukan perintah click‐drag + Ctrl.
Gambar 23. Beberapa obyek spiral.
Warto Page | 9
STAIN Purwokerto
27.
Aktifkan basic shape tool lalu perhatikan pada property bar. Anda bisa memilih jenis obyek dasar instan yang ingin anda buat, kita klik flyout pada perfect shape pada property bar untuk memilih jenis obyek yang ingin dibuat. Berikut ini adalah obyek‐obyek yang bisa kita pilih. Untuk membuatnya kita lakukan click‐drag pada area halaman.
Gambar 24. Macam obyek dasar.
28.
Aktifkan arrow shape tool lalu klik flyout prefect shape pada property bar untuk memilih jenis panah yang ingin dibuat. Click‐drag pada area halaman untuk membuat obyek yang sudah dipilih. Berikut ini adalah beberapa jenis anak panah yang tersedia pada flyout perfect shape.
Gambar 25. Macam anak panah.
29.
Aktifkan flowchart shapes tool lalu klik flyout perfect shape pada property bar untuk memilih jenis obyek flowchart yang ingin dibuat. Click‐drag pada area halaman untuk membuat obyek yang sudah dipilih. Berikut ini adalah macam‐macam obyek yang tersedia pada flyout perfect shape.
Gambar 26. Macam obyek flowchart.
30.
Aktifkan star shapes tool lalu klik flyout perfect shape pada property bar untuk memilih jenis obyek bintang yang ingin dibuat. Click‐drag pada area halaman untuk membuat obyek yang sudah dipilih. Berikut ini adalah macam‐macam obyek yang tersedia pada flyout perfect shape.
Gambar 27. Macam obyek star. Page | 10 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
31.
Aktifkan callout shapes tool lalu klik flyout perfect shape pada property bar untuk memilih jenis obyek callout yang ingin dibuat. Click‐drag pada area halaman untuk membuat obyek yang sudah dipilih. Berikut ini adalah macam‐macam obyek yang tersedia pada flyout perfect shape.
Gambar 28. Macam obyek callout.
32.
Aktifkan text tool lalu klik di area halaman untuk meletakkan kursor. Ketiklah teks misalnya “STAIN PURWOKERTO”. Aturlah teks yang sudah kita ketik dengan berbagai tool yang tersedia pada property bar. Aktifkan pick tool untuk memudahkan editing teks.
Gambar 29. Property text tool.
MENYIMPAN DOKUMEN
1.
Klik menu File> Save As. Maka akan muncul window seperti berikut:
Gambar 30. Save As.
2.
Klik pada Save in untuk menentukan letak penyimpanan. Klik folder yang terdapat di bawahnya untuk mencari tempat yang diinginkan.
3.
Ketik nama file pada File name.
4.
Klik tombol save.
Catatan:
Jika file yang kita buat akan dibuka pada komputer lain yang mempunyai program CorelDraw dengan versi dibawahnya, maka anda bisa menyesuaikan versi pada combo box Version yang ada disebelah kanan kotak dialog Save As. File yang disimpan di versi yang lebih tinggi tidak dapat dibuka pada CorelDraw versi lebih rendah. Namun file CorelDraw yang disimpan di versi rendah bisa dibuka pada CorelDraw versi lebih tinggi. Warto Page | 11
STAIN Purwokerto
MEMBUKA FILE
1.
Klik menu file > Open. Pada Look in diarahkan ke drive dimana kita menyimpan file. Carilah folder ‐‐yang berada di bawah Look in‐‐ tempat kita menyimpan file.
2.
Aktifkan file yang ingin kita buka.
3.
Klik Open.
Gambar 31. Open Drawing.
Catatan:
Aktifkan ceck box Preview untuk melihat desain sebeum dibuka, ini untuk memastikan apakah gambar tersebut yang akan dibuka.
Page | 12 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
MODUL 2
EDITING DASAR OBYEK
1.
Pastikan file yang sudah anda simpan sebelumnya sudah terbuka.
2.
Aktifkan pick tool lalu klik salah satu obyek, maka akan muncul node editing sejumlah 8 buah. Node tersebut berfunsi untuk mengubah ukuran obyek, menggeser obyek, mencerminkan obyek, menggandakan obyek.
3.
Arahkan pointer pada salah satu node sampai pointer tersebut berubah menjadi anak panah dua arah, lalu click‐drag pointer searah anak panah (keluar atau kedalam). Perintah tersebut adalah untuk membesarkan atau mengecilkan obyek.
4.
Jika perubahan ukuran obyek ingin proporsional, click‐drag sambil menekan tombol Shift.
Gambar 32. Pembesaran obyek.
5.
Untuk menggeser letak obyek, letakkan pointer pada center‐point node (tanda silang di tengah obyek) lalu click‐drag kearah penggeseran yang diinginkan.
Catatan:
Jika ingin menggeser obyek secara lurus horizontal maupun vertical, lakukan click‐drag sambil menekan tombol Ctrl.
Mencerminkan Obyek
1.
Buatlah obyek tabung menggunakan basic shapes tool.
2.
Klik Pointer tool lalu putarlah obyek tersebut 90 derajat.
3.
Arahkan pointer di node sebelah kiri, click‐drag kesebelah kanan sambil menekan tombol Ctrl.
4.
Jika ingin menggandakan, tekanlah tombol klik kanan bersama perintah ke 3 diatas.
Gambar 33. Mencerminkan obyek.
Warto Page | 13
STAIN Purwokerto
Rotasi dan skewing obyek
1.
Aktifkan obyek sampai muncul node, klik sekali lagi sampai node berubah mejadi anak panah dua arah. Anak panah yang terdapat di pojok berfungsi untuk memutar obyek, sedangkan yang terdapat pada segmen garis berfungsi untuk skewing obyek.
2.
Click‐drag panah dua arah yang terdapat di pojok untuk memutar obyek.
3.
Click‐drag panah dua arah pada segmen untuk skewing obyek.
Catatan:
Jika center point digeser maka ketika obyek diputar akan mengitari center point tersebut. Dengan kata lain, titik pusat putaran tergantung letak center point.
Gambar 34. Rotasi obyek.
4.
Aktifkan obyek sampai muncul node seperti gambar diatas, lalu arahkan pointer pada panah horizontal atau vertical sampai berubah menjadi . Click‐drag ke kanan atau ke kiri untuk proses skewing.
Gambar 35. Skewing obyek.
Menggandakan Obyek
1.
Aktifkan salah satu obyek yang ada di area kerja sampai muncul 8 node.
2.
Arahkan pointer ke tanda silang di tengah obyek sampai berubah menjadi anak panah empat arah .
3.
Click‐drag ke sembarang tempat. Sebelum klik dilepas, tekan klik kanan sampai muncul tanda plus (+) pada pointer. Anda lihat maka obyek akan mendaji 2 buah.
4.
Jika ingin menggandakan menjadi lebih dari dua obyek secara langsung, tekanlah tombol Ctrl + D pada keyboard sebanyak yang diinginkan.
Gambar 36. Duplikasi obyek. Page | 14 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
MENGATUR TAMPILAN AREA KERJA
Untuk memudahkan proses editing, CorelDraw menyediakan Zoom Tool untuk membesarkan dan mengecilkan tampilan obyek.
1.
Klik Zoom tool lalu perhatikan pada property bar akan muncul menu seperti berikut:
Gambar 37. Zoom tool.
a)
Zoom dengan variabel maksimal 405651% dan minimal 2%.
b)
Membesarkan tampilan.
c)
Mengecilkan tampilan. Bisa juga menggunakan shortcut F3.
d)
Menampilkan obyek hanya yang terseleksi. Bisa juga menggunakan shortcut Shift +F2.
e)
Menampilkan seluruh obyek yang terdapat pada area kerja. Bisa juga menggunakan shortcut F4.
f)
Menampilkan area kerja satu halaman. Bisa juga menggunakan shortcut Shift + F4.
g)
Menampilkan area kerja selebar halaman.
h)
Menampilkan area kerja setinggi halaman.
MENGUBAH BENTUK OBYEK
Obyek‐obyek dasar yang sudah dibuat pada bab sebelumnya, sekarang akan kita edit menggunakan Shape Tool , knife tool , eraser tool , smudge tool , dan roughen tool .
Editing Dengan Shape Tool
Jika obyek yang akan diedit merupakan obyek bidang seperti persegi panjang, lingkaran, polygon dan lain‐lalin, maka sebelum melakukan editing terlebih dahulu obyek tersebut dikonversi ke kurva. Cara untuk konversi adalah dengan memilih menu Arrange > Convert To Curves. Bisa juga menggunakan shortcut Ctrl+Q.
Editing dengan shape tool
1.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan rectangular tool.
2.
Aktifkan obyek menggunakan pick tool, lalu aktifkan shape tool.
3.
Click‐drag di salah satu sudut obyek. Perintah ini adalah untuk menghaluskan sudut obyek.
4.
Klik sekali lagi untuk mengubah salah satu sudut saja.
Gambar 38. Perubahan pada sudut obyek.
5.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan rectangular tool.
6.
Aktifkan obyek menggunakan pick tool.
7.
Klik menu Arrange > Convert To Curves. Warto Page | 15
STAIN Purwokerto
8.
Aktifkan Shape Tool maka akan muncul menu pada property bar seperti berikut:
9.
Click‐drag pada salah satu node ke sembarang tempat sehingga didapat obyek seperti berikut:
Gambar 39. Perubahan bentuk obyek.
10.
Aktifkan kembali obyek yang sudah berubah bentuknya.
11.
Aktifkan shape tool, anda perhatikan pada property bar akan muncul menu seperti berikut:
Gambar 40. Property shape tool.
12.
Klik pointer ke garis tepi obyek sehingga muncul lingkaran hitam kecil.
13.
Klik ikon add node pada property bar. Perintah tersebut untuk menambah node baru pada obyek.
14.
Klik pada salah satu node yang lain, lalu klik delete node . Perintah ini untuk menghapus node yang aktif. Anda bisa memanipulasi bentuk obyek sesuai kebutuhan.
Gambar 41. Editing shape.
Catatan:
Untuk menambah dan mengurangi node dengan cepat, gunakan perintah double‐click.
Memecah dan Menggabung Kurva
1.
Aktifkan obyek dengan shape tool, lalu klik pada segmen (garis tepi obyek).
2.
Klik ikon Break Curve . Perintah ini untuk memecah segmen menjadi dua bagian segmen baru.
Gambar 42. Memecah kurva.
3.
Aktifkan kembali kedua node yang sebelumnya di pecah.
4.
Klik ikon join two node . Perintah ini untuk menggabungkan 2 node yang terpisah. Page | 16 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 43. Menggabung node.
Melengkungkan dan meluruskan segmen
1.
Aktifkan salah satu obyek menggunakan shape tool.
2.
Klik pada segmen sampai muncul lingkaran.
3.
Klik ikon Convert Line To Curve , lalu Click‐drag pada segmen tadi untuk melengkungkan segmen tersebut. Anda perhatikan maka akan muncul dua control point yang berfungsi untuk mengatur kelengkungan segmen. Sehingga untuk melengkungkan segmen bisa langsung pada segmen tersebut maupun pada control point.
Gambar 44. Konversi segmen lurus ke segmen lengkung.
4.
Jika ingin mengembalikan menjadi segmen lurus, maka aktifkan segmen lengkung tersebut.
5.
Klik ikon Convert Curve To Line .
Smooth Node, Cusp Node, Symmetrical Node
1.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan Rectangular Tool.
2.
Klik menu Arrange > Convert To Curves untuk mengubah obyek bidang menjadi kurva.
3.
Aktifkan shape tool, lalu klik di segmen (garis tepi obyek) sehingga muncul node baru pada garis yang di klik tersebut.
4.
Klik ikon Convert Line To Curve , lalu double‐click pada sagmen tadi sehingga muncul node baru.
5.
Click‐drag node tersebut kea rah yang diinginkan. Kita perhatikan disana muncul control point.
6.
Geserlah salah satu control point tersebut ke sembarang arah. Jika salah satu control point digeser, maka control point yang berseberangan juga akan ikut bergeser tegak lurus. Node dalam keadaan seperti ini disebut smooth node.
Gambar 45. Perubahan posisi control point.
Warto Page | 17
STAIN Purwokerto
7.
Klik ikon Make Node Cusp pada property bar. Lalu geserlah salah satu control point ke sembarang arah. Kita perhatikan maka control point yang berseberangan tidak ikut berubah posisinya. Keadaan seperti ini disebut Cusp Node.
Gambar 46. Cusp Node.
8.
Klik ikon Make Node Smooth pada property bar. Perintah ini untuk mengembalikan agar kedua control point menjadi satu arah kembali.
Gambar 47. Smooth Node.
9.
Klik ikon Make Symmetrical Node pada property bar. Perintah ini adalah untuk membuat jarak kedua control point selalu sama terhadap node.
Gambar 48. Symetrical node.
Membuka, Menutup dan Memisah Segmen
1.
aktifkan obyek yang telah diedit sebelumnya. Pastikan masih aktif pada shape tool.
2.
Double‐click pada salah satu segmen untuk membuat node baru.
3.
Klik break curve untuk memecah segmen. Geser node tersebut ke sembarang arah sehingga terpisah.
4.
Aktifkan kedua node yang dipisahkan tadi, lalu klik ikon Extend Curve To Close . Perintah ini adalah untuk menutup kurva yang terbuka.
Gambar 49. Menutup kurva.
5.
Klik tombol Undo sampai obyek kembali menjadi kurva terbuka. Page | 18 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
6.
Klik ikon auto‐close curve . Perintah ini bisa dilakukan tanpa mengaktifkan kedua node yang akan ditutup. Anda bandingkan hasilnya dengan perintah Extend Curve To Close.
Gambar 50. Auto‐Close Curve.
7.
Click‐drag node yang masih kelihatan menyatu untuk memisahkan obyek.
8.
Aktifkan semua node pada salah satu obyek.
9.
Klik ikon Extract Subpath . Perintah ini adalah untuk memisahkan kedua obyek menjadi obyek yang tidak berkaitan langsung. Sekarang coba aktifkan salah satu obyek tersebut, obyek yang lain tidak akan ikut aktif walaupun tadinya menjadi satu kesatuan.
Gambar 51. Memisah obyek dengan extract subpath.
Scaling, Rotating, Aligning Node.
Kita bisa memanipulasi bentuk obyek dengan cara menyeleksi sebagian node untuk dilakukan operasi scaling, rotating, aligning.
1.
Buatlah obyek baru berupa anak panah tiga arah menggunakan Arrow Shape Tool.
2.
Ubahlah obyek menjadi kurva dengan perintah Ctrl+Q.
3.
Aktifkan shape tool, lalu aktifkan node yang membentuk panah keatas.
4.
Klik ikon Stretch and Scale Nodes, maka akan muncul node berjumlah 8 yang berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan node yang terseleksi.
5.
Click‐drag pada salah satu node tersebut sesuai arah panah pointer (keluar atau kedalam).
Gambar 52. Mengecilkan sebagian obyek dengan node.
6.
Aktifkan beberapa node yang membentuk anak panah ke kanan. Warto Page | 19
STAIN Purwokerto
7.
Klik ikon Rotate and Skew , maka akan muncul node 8 anak panah dua arah yang berfungsi untuk memutar atau skew beberapa node yang aktif tersebut.
8.
Click‐drag pada salah satu node yang berada di pojok untuk memutar.
9.
Click‐drag pada salah satu node panah horizontal atau vertical untuk melakukan skewing.
Gambar 53. Rotate dan skew nodes.
10.
Aktifkan beberapa node yang membentuk panah ke kiri, lalu klik ikon Align Node . Maka akan muncul kotak diaog seperti berikut:
Gambar 54. Node Align dialog.
11.
Terdapat dua perataan yaitu horizontal dan vertical, kita bisa mengaktifkan salah satu atau keduanya. Untuk sekarang aktikan Align Horizontal lalu klik OK.
Gambar 55. Align Node.
12.
Ulangi perintah diatas dengan mengaktifkan vertical align, lalu aktifkan kedua perataan vertical dan horizontal.
13.
Simpan hasil kerja anda dengan klik tombol Save pada standard tool bar.
Page | 20 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
LATIHAN
Buatlah desain logo dibawah ini: Warto Page | 21
STAIN Purwokerto
MODUL 3
MENYUSUN, MENATA, MENGATUR, MENGUBAH OBYEK
Pada bab sebelumnya kita sudah membicarakan tentang editing obyek dasar. Pada pembahasan tersebut adalah cara mudah dan cepat untuk melakukan editing dasar seperti pengubahan ukuran, rotasi, menggeser obyek, skew obyek, pencerminan obyek. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengenal perintah‐perintah tersebut melalui menu Arrange pada menu bar.
Selain itu, pada bab ini juga akan membahas semua fasilitas pengaturan obyek yang terdapat pada menu Arrange. Misalnya mengenai perataan dan distribusi, ordering, grouping, combining dan shaping.
Transformasi Obyek
Trasformasi pada latihan kali ini akan mengoptimalkan fungsi Window Docker Transformation yang terdapat disebelah kanan window. Kelebihan dari fungsi ini adalah kita bisa memberikan ukuran yang tepat dan akurat pada setiap transformasi obyek.
1.
Buatlah dokumen baru dengan meng‐klik menu File > New.
2.
Ubahlah satuan ukuran menjadi Centimeters melalui Preporty Bar.
3.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan Rectangular Tool.
4.
Klik Pick Tool, lalu aktifkan obyek persegi panjang tersebut.
5.
Klik menu Arrange > Tranformation, maka akan muncul Window Docker seperti berikut:
Gambar 56. Window Docker Transformation.
6.
Aktifkan ikon Position yang terdapat pada bagian atas Window Docker.
7.
Pada Position adalah untuk mengatur jarak pergeseran obyek. Pergeseran bisa dilakukan secara horizontal, vertical maupun kombinasi horizontal dan vertical.
8.
Masukkan angka pada Position untuk menggeser obyek tersebut.
9.
Klik tombol Apply untuk mengeksekusi perintah.
10.
Klik tombol Apply To Duplicate untuk menggeser sekaligus menggandakan obyek. Page | 22 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
11.
Aktifkan salah satu obyek, klik di salah satu Ceckbox Relative Position , maka pada position akan secara otomatis terisi dengan angka.
12.
Klik tombol Apply untuk mengeksekusi perintah.
13.
Klik tombol Apply To Duplicate untuk menggeser sekaligus menggandakan obyek.
Rotasi Obyek
1.
Aktifkan salah satu obyek persegi panjang, lalu klik tombol Rotate .
2.
Tentukan rotasi sebesar 20 derajat. Aktifkan Relative Center, Klik di pojok kanan atas seperti berikut .
3.
Klik tombol Apply untuk mengeksekusi perintah.
4.
Klik tombol Apply To Duplicate beberapa kali untuk menggeser sekaligus menggandakan obyek.
Gambar 57. Rotasi obyek.
Pembesaran dan Pengecilan Obyek
1.
Copy obyek persegi panjang yang asli ke tempat lain.
2.
Aktifkan ikon Scale and Mirror pada Window Docker. Masukkan angka 150 pada scale horisontal dan 130 pada scale vertical.
3.
Pastikan pada Non Proportional aktif dan berada di tengah node.
4.
Klik tombol Apply untuk mengeksekusi perintah. Warto Page | 23
STAIN Purwokerto
5.
Klik tombol Apply To Duplicate beberapa kali untuk menggeser sekaligus menggandakan obyek.
6.
Gambar berikut adalah hasil pembesaran obyek dengan berbagai proporsi, garis putus‐putus adalah representasi dari obyek asli.
Gambar 58. Pembesaran obyek dengan berbagai proporsi.
Pencerminan Obyek
1.
Buatlah obyek panah menggunakan Arrow Shape Tool.
2.
Masukkan angka 150 pada scale horisantal dan 130 pada scale vertical.
3.
Klik ikon Horisontal Mirror pada Window Docker.
4.
Aktifkan check box sebelah kanan pada Non‐Proportional.
5.
Klik tombol Apply To Duplicate untuk menggeser sekaligus menggandakan obyek. Contoh hasil dari pencerminan sekaligus pembesaran obyek adalah sebagai berikut: Page | 24 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 59. Scaling dan mirroring.
6.
Cobalah vertical mirror dengan obyek lain.
Resizing obyek
1.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan Rectangular Tool.
2.
Aktifkan obyek menggunakan Pick Tool.
3.
Aktifkan ikon Size pada Window Docker Transformation. Anda perhatikan pada Window Dokcker muncul informasi ukuran horizontal dan vertical obyek.
Gambar 60. Size Docker.
4.
Masukkan angka pada size H: 2, lalu klik tombol Apply .
5.
Masukkan angka pada size V: 2, lalu klik tombol Apply .
6.
Anda perhatikan hasilnya, pembesaran obyek dilakukan secara simetris ke kanan dan ke kiri atau ke atas dan ke bawah. Hal ini disebabkan karena pada Non Proportional check box terletak di tengah (lihat gambar di atas).
7.
Gambar berikut adalah hasil pembesaran obyek dengan berbagai proporsi, garis putus‐putus adalah representasi dari obyek asli. Warto Page | 25
STAIN Purwokerto
Gambar 61. Pembesaran obyek dengan berbagai proporsi.
Catatan:
Perintah pada ikon Size menghasilkan perubahan obyek yang sama dengan perintah Scale and Mirror . Yang membedakan adalah variable perubahnya, pada Size menggunakan variable satuan ukuran sedangkan pada Scale and Mirror menggunakan variable presentase.
Skewing Obyek
1.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan Rectangular Tool.
2.
Aktifkan obyek menggunakan Pick Tool.
3.
Klik ikon Skew pada window docker Transformation. Perintah ini adalah untuk memiringkan bentuk obyek.
Gambar 62. Skew Transformation Docker.
4.
Masukkan angka pada Skew H: 45. Page | 26 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
5.
Klik tombol Apply . Perintah ini untuk memiringkan obyek sebesar 45 derajat.
6.
Untuk menghasilkan kemiringan sebaliknya, masukkan angka minus misalnya ‐45.
Gambar 63. Skewing obyek.
7.
Aktifkan check box Use Anchor Point.
8.
Masukkan angka pada Skew V: 20.
9.
Pilihlah pada salah satu titik yang ada dibawahnya, lalu klik tombol Apply.
Gambar 64. Skew vertical.
Catatan:
Kita bisa juga melakukan skewing kombinasi vertical dan horizontal secara langsung.
Obyek skewing bisa langsung digandakan dengan menekan tombol Apply To Duplicate.
Perataan dan Distribusi Obyek
1.
Klik menu File > New untuk membuat file baru.
2.
Buatlah beberapa obyek yang berbeda dengan berbagai tool pembuat obyek dasar. Misalnya persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran, elips, segi lima, segi enam. Letakkanlah posisi obyek secara acak.
3.
Sebisa mungkin aturlah posisi obyek seperti gambar berikut:
Gambar 65. Obyek‐obyek dasar.
4.
Aktifkan obyek persegi panjang, lalu tekan tombol Shift dan aktifkan obyek segi lima. Fungsi tombol Shift adalah untuk mengaktifkan lebih dari satu obyek.
Warto Page | 27
STAIN Purwokerto
Gambar 66. Menu Align and Distribute.
5.
Klik menu Arrange > Align and Distribute > Align Left untuk membuat kedua obyek rata kiri.
6.
Aktifkan obyek lingkaran, bujur sangkar dan segi lima.
7.
Klik menu Arrange > Align and Distribute > Align Centers Horizontally untuk membuat obyek rata tengah secara horizontal.
8.
Aktifkan beberapa obyek klik menu Arrange > Align and Distribute > Align and Distribute… sehingga muncul window seperti berikut:
Gambar 67. Align and Distribute.
9.
Klik pada salah satu perataan horizontal dan salah satu perataan vertical (kita bisa mengaktifkan dua perataan sekaligus). Klik tombol Apply, lalu klik tombol Close.
10.
Untuk mempercepat perintah perataan, kita bisa gunakan shortcut seperti berikut ini:
Perataan
Shortcut
Rata kiri
L
Rata kanan
R
Rata atas
T
Rata bawah
B
Rata tengah horizontal
E
Rata tengah vertikal
C
Rata tengah halaman
P
Catatan:
Obyek yang pertama aktif adalah obyek yang akan menyesuaikan perataannya pada obyek kedua. Misalnya yang aktif pertama adalah obyek persegi panjang, lalu yang kedua adalah segi lima, maka obyek segi lima sebagai acuan perataan.
11.
Aturlah kembali posisi obyek‐obyek secara acak.
12.
Aktifkan beberapa obyek, lalu klik menu Arrange > Align and Distribute > Align and Distribute…
13.
Klik tab Distribute sehingga muncul window seperti berikut: Page | 28 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 68. Align and Distribute.
14.
Klik pada checkbox Left, lalu klik tombol Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan acuan rata sisi‐kiri obyek.
Obyek asli Obyek hasil distribusi
Gambar 69. Distribusi left vertical.
15.
Klik pada checkbox Center (sebelah kanan Left), lalu klik tombol Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan acuan titik tengah obyek secara vertical.
Obyek asli Obyek hasil distribusi
Gambar 70. Center vertical.
16.
Klik pada checkbox Spacing (sebelah kanan Center), lalu klik tombol Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan jarak yang sama antar obyek secara vertikal.
(a)
Obyek asli (b) Obyek hasil distribusi spasi
Gambar 71. Distribusi Spacing vertical.
Warto Page | 29
STAIN Purwokerto
17.
Klik pada checkbox Right (sebelah kanan Spacing), lalu klik tombol Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan acuan rata sisi‐kanan obyek.
(a)
Obyek asli (b) Obyek hasil distribusi kanan
Gambar 72. Distribusi kanan vertical.
18.
Susunlah obyek secara vertical.
19.
Klik checkbox Top lalu klik tombol Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan acuan rata sisi‐atas obyek.
Gambar 72. Rata sisi‐atas obyek.
20.
Klik pada checkbox Center (sebelah bawah Top), lalu klik Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan acuan tengah obyek secara horizontal.
Gambar 73. Rata‐tengah horizontal.
21.
Klik pada checkbox Spacing (sebelah bawah Center), lalu klik Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan jarak yang sama antar obyek secara horizontal.
Page | 30 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 74. Distribusi spasi horizontal.
22.
Klik pada checkbox Bottom (sebelah bawah Spacing) lalu klik Apply. Perintah ini untuk mendistribusikan obyek dengan acuan rata sisi‐bawah obyek.
Gambar 75. Distribusi bottom.
Catatan:
Distribusi obyek juga bisa dilakukan dengan mengkombinasikan antara distribusi horizontal dan vertical sekaligus.
Kita juga bisa mengatur letak obyek supaya berada ditengah obyek baik secara horizontal maupun vertical dan gabungan dari keduanya. Perintah yang disediakan adalah:
•
Center To Page meletakan obyek di tengah halaman persis.
•
Center To Page Horisontally meletakan obyek di tengah halaman secara horizontal.
•
Center To Page Vertically meletakan obyek di tengah halaman secara vertical.
Parameter yang disediakan untuk perataan obyek antara lain :
•
Obyek yang aktif
•
Sisi / tepi halaman
•
Tengah halaman
•
Grid/ garis bantu.
•
Point spesifik Warto Page | 31
STAIN Purwokerto
Jika perataan obyek dilakukan terhadap suatu teks, maka kita bisa memilih perataan terhadap parameter teks yang tersedia yaitu:
•
First line baseline
•
Last line baseline
•
Bounding box.
Mengatur Posisi Depan/Belakang Obyek
1.
Buatlah beberapa obyek yang berbeda dengan berbagai tool pembuat obyek dasar. Misalnya persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran, elips, segi lima, segi enam.
Gambar 76. Berbagai obyek dasar.
2.
Aktifkan Pick Tool, lalu aktifkan salah satu obyek.
3.
Klik salah satu warna pada Color Palette yang terdapat di sebelah kanan window.
4.
Ulangi perintah diatas untuk memberikan warna yang berbeda pada masing‐masing obyek.
5.
Tumpuklah semua obyek menjadi sedemikian rupa sehingga semua obyek sebagiannya kelihatan.
Gambar 77. Obyek setelah diberi warna dan ditumpuk.
6.
Aktifkan obyek persegi panjang (terletak di paling belakang).
7.
Klik menu Arrange > Order > To Front. Perintah ini untuk meletakkan obyek berada di posisi paling depan. Page | 32 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 78. Order to front.
8.
Aktifkan obyek segi enam, lalu klik menu Arrange > Order > To Back. Perintah ini untuk meletakkan obyek berada pada posisi tumpukan paling belakang.
Gambar 79. Order to back.
9.
Aktifkan obyek elips, lalu klik menu Arrange > Order > Forward One. Perintah ini untuk menggeser posisi obyek satu langkah ke depan.
Gambar 80. Order forward one.
10.
Aktifkan obyek persegi panjang, lalu klik menu Arrange > Order > Back One. Perintah ini untuk menggeser posisi obyek satu langkah ke belakang.
Gambar 81. Order back one.
11.
Aktifkan obyek bujur sangkar, lalu klik menu Arrange > Order > In Front of…
12.
Pointer berubah menjadi panah kanan, lalu klik pada obyek persegi panjang. Perintah ini untuk meletakkan obyek bujur sangkar di depan obyek persegi panjang. Perintah ini akan sangat membantu jika tumpukan obyek yang ada cukup banyak. Warto Page | 33
STAIN Purwokerto
Gambar 82. Order In Front of…
13.
Aktifkan obyek elips, lalu klik menu Arrange > Order > Behind…
14.
Pointer berubah menjadi panah kanan, lalu klik pada obyek lingkarang. Perintah ini untuk meletakkan obyek elips berada di belakang obyek lingkaran.
Gambar 83. Order Behind…
15.
Aktifkan dua obyek sekaligus yaitu bujur sangkar dan segi enam, lalu klik menu Arrange > Order > Reverse Order. Perintah ini untuk menukar posisi dua obyek yang aktif.
Gambar 84. Reverse Order.
Catatan:
Untuk mempercepat perintah ordering obyek yang sering digunakan, gunakan shortcut pada table berikut:
Page | 34 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Grouping Obyek
1.
Buatlah obyek persegi panjang, lalu rotasikan sehingga menghasilkan gambar sperti berikut:
Gambar 85. Rotasi obyek.
2.
Aktifkan pointer lalu Aktifkan semua obyek dengan cara click‐drag melingkupi semua obyek.
3.
Klik mneu Arrange > Group. Perintah ini adalah untuk menggabungkan beberapa obyek. Jika kita geser obyek tersebut maka akan selalu bergeser bersama dan menyatu.
4.
Buatlah obyek pita menggunakan Perfect Shape Tool.
5.
Buatlah obyek segi enam menggunakan Polygon Tool, lalu letakkan di tengah obyek pita seperti gambar berikut:
Gambar 86. Obyek pita dan segi enam.
6.
Aktifkan kedua obyek lalu klik menu Arrange > Group.
7.
Geserlah obyek pita ke bawah obyek yang dibuat sebelumnya seperti gambar berikut:
Gambar 87. Obyek lingkaran dan pita.
8.
Aktifkan obyek lingkaran dan obyek pita, lalu klik menu Arrange > Group. Warto Page | 35
STAIN Purwokerto
9.
Geserlah obyek ke sembarang tempat. Semua obyek akan ikut bergeser karena sudah di group.
10.
Klik menu Arrange > Ungroup. Perintah ini untuk memisahkan obyek yang di group.
11.
Sekarang geserlah salah satu obyek, maka obyek pita dan lingkaran akan terpisah.
12.
Aktifkan salah satu obyek lalu klik menu Arrange > Ungroup All. Perintah ini berfungsi untuk memisahkan obyek yag memiliki grouping bertingkat.
Catatan:
Untuk mempercepat perintah, kita bisa menggunakan shortcut yaitu:
Kita juga bisa menggunakan perintah grouping yang terdapat pada Property bar yaitu:
Combining Obyek
1.
Buatlah obyek persegi panjang dan bujur sangkar menggunakan rectangular tool.
2.
Aktifkan kedua obyek tersebut, lalu klik menu Arrange > Combine. Perintah ini adalah untuk menggabung obyek menjadi satu obyek baru. Anda bisa mengeditnya lebih lanjut menggunakan Shape Tool.
3.
Jika ingin memisahkan kedua obyek tersebut, gunakan perintah Arrange > Break Curve Apart.
Mengunci Obyek
1.
Aktifkan salah satu obyek, lalu klik menu Arrange > Lok Object. Perintah ini untuk mengunci posisi obyek. Hal ini untuk memudahkan editing jika obyek yang kita gambar banyak dan komplek. Agar obyek tidak bergeser posisinya maka bisa kita kunci. Jika obyek yang terkunci di klik, maka node akan muncul berubah menjadi gembok seperti gambar berikut:
Gambar 88. Obyek dalam keadaan terkunci.
2.
Klik menu Arrange > Unlock Object. Perintah ini untuk menonaktifkan kunci sehingga obyek dapat kembali diedit.
Catatan:
Jika terdapat banyak obyek yang terkunci, maka kita bisa menonaktifkan kunci tersebut dengan sekali perintah yaitu klik menu Arrange > Unlock All Object.
Page | 36 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Shaping Object
Shaping adalah kumpulan perintah untuk memanipulasi bentuk obyek dengan cara menyinggugkan posisi satu obyek dengan obyek lain. Operasi shaping yang bisa kita lakukan antara lain weld, trim, intersect, simplify, front minus back, dan back minus front.
1.
Buatlah obyek persegi panjang menggunakan rectangular tool.
2.
Editlah obyek tersebut sehingga seperti pada gambar 85.
Gambar 89. Rotasi obyek.
3.
Aktifkan semua obyek, lalu klik menu Arrange > Shaping > Weld. Perintah ini untuk menggabungkan semua obyek menjadi satu dan membentuk obyek baru. Perintah shaping menghilangkan garis‐garis yang bersinggungan yang berada di dalam area obyek, sehingga hasilnya hanya outline dari gabungan obyek tersebut.
Gambar 90. Weld.
4.
Buatlah obyek lingkaran dan persegi panjang, lalu aturlah kedua posisi obyek sehingga bersinggungan.
5.
Klik obyek lingkaran, lalu tekan tombol Shift dan aktifkan obyek persegi panjang.
6.
Klik menu Arrange > Shaping > Trim. Perintah ini untuk memotong obyek menggunakan obyek lainnya.
7.
Geserlah salah satu obyek untuk melihat hasilnya.
Warto Page | 37
STAIN Purwokerto
Gambar 91. Trim.
Catatan:
Obyek yang diaktifkan pertama adalah sebagai pemotong, sedangkan yang diaktifkan kedua adalah obyek yang dipotong.
8.
Buatlah obyek persegi panjang dan elips.
9.
Aturlah obyek sehingga saling menumpuk.
10.
Klik menu Arrange > Shaping > Intersect. Perintah ini untuk membentuk obyek baru dari hasil perpotongan dua obyek yang bersinggungan.
Gambar 92. Intersect.
11.
Buatlah obyek persegi panjang, lalu gandakan obyek tersebut dengan merotasikannya dengan kemiringan 45 derajat, sehingga menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 93. Rotasi obyek 450 sebanyak 3 kali.
12.
Aktifkan semua obyek lalu klik menu Arrange > Shaping > Simplify. Perintah sama seperti trim, namun pemotongan dilakukan terhadap semua obyek secara bersamaan.
13.
Gambar berikut ini menunjukkan obyek hasil Simplify dan obyek tersebut di uraikan: Page | 38 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 94. Simplify.
14.
Buatlah obyek persegi panjang dan elips. Aturlah obyek sedemikian rupa sehingga saling menumpuk.
15.
Aktifkan kedua obyek tersebut, lalu klik menu Arrange > Shaping > Front Minus Back. Perintah ini untuk mengubah bentuk obyek dengan cara mengurangi obyek yang ada di depan dengan obyek yang ada di belakangnya.
16.
Contoh hasil berikut ini dengan asumsi bahwa obyek elips berada di depan obyek persegi panjang.
Gambar 95. Front minus back.
17.
Buatlah obyek persegi panjang dan elips. Aturlah obyek sedemikian rupa sehingga saling menumpuk.
18.
Aktifkan kedua obyek tersebut, lalu klik menu Arrange > Shaping > Back Minus Front. Perintah ini untuk mengubah bentuk obyek dengan cara mengurangi obyek yang ada di belakang dengan obyek yang ada di depannya.
19.
Contoh hasil berikut ini dengan asumsi bahwa obyek elips berada di depan obyek persegi panjang.
Gambar 96. Back Minus Front.
20.
Klik menu Arrange > Shaping > Shaping. Perintah ini untuk memunculkan Window Docker Shaping yang berisi perintah‐perintah yang sama dengan yang kita bahas sebelumnya, perintah tersebut yaitu weld, trim, intersect, simplify, front minus back, dan back minus front. Warto Page | 39
STAIN Purwokerto
Gambar 97. Window docker weld.
21.
Gambar diatas adalah salah satu contoh dari window docker shaping. Dimana terdapat tambahan parameter yang bisa kita berikan yaitu Leave Original, parameter ini berfungsi untuk meninggalkan obyek asli atau tidak menghilangkannya setelah diproses.
22.
Obyek asli yang bisa ditinggalkan yaitu source object (obyek yang pertama aktif) dan target object (obyek yang diaktifan kedua). Parameter Leave Original ini hanya terdapat pada perintah weld, trim dan intersect.
Catatan:
Kita bisa menggunakan menu shaping melalui Property bar seperti gambar berikut:
Konversi Obyek Ke Kurva
Ketika kita membuat obyek dasar berupa bidang misalnya persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran, polygon, basic shape dan lain‐lain, kita bisa melakukan editing shape secara terbatas. Misalnya mengubah tingkat keruncingan sudut (telah dibahas pada bab sebelumnya).
Gambar 97. Editing node dasar.
Untuk melakukan editing dan manipulasi terhadap obyek dasar tersebut kita perlu mengkonversi menjadi kurva.
1.
Buatlah obyek berupa persegi panjang menggunakan Rectangular Tool.
2.
Klik menu Arrange > Convert To Curve. Perintah ini untuk mengubah obyek “bidang” menjadi kurva. Kita bisa memanipulasi bentuk obyek menggunakan Shape Tool. Manipulasi obyek menggunakan Shape Tool sudah dibahas pada bab‐bab sebelumnya.
3.
Aktifkan obyek persegi panjang yang baru diubah menjadi kurva.
4.
Klik menu Arrange > Convert Outline To Object. Perintah ini untuk mengubah outline (garis tepi) menjadi obyek baru. Kita bisa melakukan editing seperti obyek lainnya. Jika outline tidak dikonversi ke obyek maka hanya bisa dilakukan editing outline saja. Page | 40 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 98. Konversi outline menjadi obyek.
Menutup Kurva
1.
Buatlah obyek dasar berupa garis‐garis.
2.
Gandakan obyek tersebut menjadi 2 obyek.
3.
Aktifkan salah satu obyek lalu klik menu Arrange > Close Path > Closest Nodes with Straight Lines. Perintah ini untuk menutup beberapa kurva yang terbuka menjadi satu kurva tertutup. Syaratnya adalah jika beberapa kurva tersebut merupakan satu kesatuan obyek.
4.
Aktifkan obyek ke‐2 lalu klik menu Arrange Close Path > Closest Nodes with Curvy Lines. Perintah ini sama seperti perintah sebelumnya, namun garis yang menutup kurva berbentuk melengkung. Kita bisa bedakan hasil kedua perintah diatas melalui gambar berikut:
Gambar 99. Obyek a1 dan b1 obyek dasar, obyek a2 hasil Closest Nodes with Straight Lines dan obyek b2 hasil Closest Nodes with Curvy Lines.
5.
Buatlah obyek dasar berupa garis dalam bentuk kurva terbuka.
6.
Gandakan obyek tersebut menjadi 2 obyek.
7.
Aktifkan salah satu obyek lalu klik menu Arrange > Close Path > Start To End with Straigth Line.
8.
Aktifkan obyek yang lain, lalu klik menu Arrange > Close Path > Start To End with Curvy Line. Perintah ini sama seperti perintah sebelumnya, namun garis yang menutup obyek berupa garis lengkung.
Gambar 100. Obyek c1 dan d1 obyek asli, obyek c2 hasil dari Start To End with Straigth Line dan d2 hasil dari Start To End with Curvy Line.
Warto Page | 41
STAIN Purwokerto
LATIHAN 3
Buatlah desain logo dibawah ini:
Page | 42 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
MODUL 4
Special Effect
Pada bab‐bab sebelumnya kita sudah membahas dan berlatih bagaimana membuat obyek dasar dan memanipulasi serta memberikan pengaturan tertentu. Pada bab ini akan dibahas mengenai pemberian efek‐efek khusus pada obyek tertentu. Efek khusus (special effect) tersebut meliputi transformasi obyek, efek kontur, distorsi obyek, obyek berbayang, efek tiga dimensi, efek transparansi, efek perspektif, lens, power clip, dan lain‐lain. Perintah‐perintah tersebut terdapat pada Tool Box dan juga pada menu bar Effect. Khusus untuk tool Special Effect yang terdapat pada tool box, kita bisa melihat kembali keterangan yang terdapat pada gambar 2 di bab pertama dan table keterangan yang terdapat dibawahnya.
Efek Transformasi Obyek
1.
Buatlah obyek bujur sangkar menggunakan Rectangular Tool.
2.
Aktifkan Pick Tool lalu berikan warna dengan memilih salah satu warna pada Color Palette yang terdapat di sebelah kanan window.
3.
Buatlah obyek segi lima menggunakan Polygon Tool.
4.
Aktifkan Pick Tool lalu berikan warna dengan memilih salah satu warna pada Color Palette yang terdapat di sebelah kanan window.
5.
Aturlah jarak obyek pertama dengan obyek kedua sedemikian rupa sehingga berjauhan.
6.
Klik tombol Interactive Blind Tool yang terdapat pada tool box Special Effect. Arahkan pointer ke area halaman, maka pointer akan berubah menjadi
7.
Arahkan pointer tersebut ke salah satu obyek sehingga pointer berubah seperti berikut . Click‐drag dari obyek tersebut menuju obyek lainnya.
Gambar 101. Efek blind
8.
Klik Pick Tool lalu aktifkan obyek hasil blind/ transformasi obyek. Kita bisa mengubah efek blind dengan mengubah nilai‐nilai yang terdapat pada Property bar seperti gambar berikut:
Gambar 102. Property bar untuk efek Blind.
9.
Klik pada Number of Step lalu masukkan angka 10. Perintah ini untuk mengurangi jumlah step blend. Anda juga bisa meng‐klik pada panah atas atau bawah yang terdapat disebelah kanannya untuk menambah atau mengurangi jumlah blend. Warto Page | 43
STAIN Purwokerto
10.
Klik obyek asli persegi panjang, lalu geserlah ke daerah lain. Anda perhatikan maka efek blend pada onyek tersebut akan mengikutinya. Demikian juga dengan penggeseran obyek asli segi lima.
11.
Aktifkan kembali obyek dengan efek blend, lalu klik Clockwise Blend , perintah ini adalah untuk mengubah gradasi warna searah jarum jam (pada palette warna).
12.
Klik Counterclockwise Blend untuk merubah gradasi warna menjadi berlawanan jarum jam. Untuk kembali ke warna semula, klik Direct Blend .
13.
Anda juga bisa mengatur jarak antar obyek blend dengan cara klik tombol object and Color Acceleration , lalu muncul pilihan seperti berikut:
Gambar 103. Akselerasi obyek dan warna.
14.
Geserlah slider pada accelerator object untuk mengatur jarak antar obyek. Geserlah slider pada color accelerator untuk mengubah akselerasi warna pada tiap‐tiap obyek.
Gambar 104. Akselerasi obyek dan warna.
Efek Contour
1.
Buatlah sebuah obyek bujur sangkar menggunakan Rectangular Tool.
2.
Beri warna sesuai selera anda melalui Color Palette di sebelah kanan Window.
3.
Klik icon Interactive Effect tool lalu pilihlah Interactive Contour Tool .
4.
Anda perhatikan pada Property bar akan muncul menu seperti berikut:
Gambar 105. Property Contour.
1.
Berikan angka 5 pada Contour Step untuk menentukan jumlah kontur yang diinginkan.
2.
Klik pada ikon Center , Inside , dan Outside untuk menentukan orientasi kontur.
(a)Obyek Asli (b) Contour To Center (c) Contour Inside (d) Contour Outside
Gambar 106. Efek Contour. Page | 44 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
1.
aktifkan obyek Contour lalu klik ikon Contour Offset , lalu ubah anka yang ada di dalamnya. Perintah untuk menentukanjarak antar kontur.
2.
Klik pada Contour salah satu Color untuk menentukan warna gradasi yang diinginkan. Contour Color terdiri dari 3 pilihan yaitu Linear Contour Color, Clockwise Contour Color dan Countercockwise Contour Color.
3.
Aktifkan obyek contour lalu klik‐kanan pada color palette untuk mengganti warna outline. Jika ingin menghilangkan outline maka klik‐kanan pada tanda silang yang terdapat pada color palette tersebut.
4.
Jangan lupa simpan hasil pekerjaan anda ya.
Efek distorsi obyek
1.
Buatlah obyek baru berupa segi delapan.
2.
Klik ikon Interactive Distortion Tool pada Tool box.
3.
Anda perhatikan pada Property Bar akan muncul menu seperti berikut:
Gambar 107. Property Interactive Distortion Tool.
1.
Aktifkan obyek lalu klik pada Presets… pilihlah salah satu dari preset yang ada. Perintah ini adalah untuk memilih contoh‐contoh jenis distorsi yang sudah tersedia. Pilihan‐pilihan tersebut antara lain :
2.
Berikut ini adalah hasil dari preset diatas: Warto Page | 45
STAIN Purwokerto
Gambar 108. Berbagai efek distorsi menggunakan Preset.
3.
Selain cntoh‐contoh yang terdapat pada Preset, anda juga bisa membuat efek distorsi sendiri melalui menu‐menu yang terdapat disebelah kanan Preset yaitu . Caranya adalah aktifkan obyek lalu pilihlah salah salah satu dari ikon tersebut.
4.
Klik‐drag pada area obyek untuk menghasilkan distorsi. Gunakan cara yang sama untuk mencoba efek distorsi yang lain.
Efek Bayangan
1.
Aktifkan salah satu obyek yang telah diberi efek distorsi, lalu berikan warna pada obyek tersebut.
2.
Klik ikon Interactive Drop Shadow Tool , maka pada Property bar akan muncul seperti berikut:
Gambar 109. Property Interactive Drop Shadow Tool.
1.
Klik pada Preset untuk memilih salah satu contoh drop shadow yang disediakan. Pilihan tersebut antara lain:
2.
Berikut ini adalah contoh hasil drop shadow menggunakan Preset. Page | 46 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 110. Berbagai efek drop shadow menggunakan Preset
3.
Aktifkan obyek yang telah diberi efek drop shadow, lalu klik ikon Drop Shadow Angle maka akan muncul Slide Bar. Geserlah slide bar tersebut sesuai yang anda inginkan. Perintah ini untuk mengatur sudut dari bayangan yang kita buat.
4.
Klik ikon Drop Shadow Opacity maka muncul slide bar dibawahnya. Geserlah slide bar tersebut sesuai yang anda inginkan. Perintah ini untuk mengatur kadar warna bayangan, semakin tinggi angka maka semakin tebal bayangan tersebut dan semakin kecil angka maka semakin berkurang kadar warna bayangan.
5.
Klik ikon Drop Shadow Feathering , geserlah slide bar yang terdapat dibawahnya. Perintah ini untuk mengatur feather (kehalusan) bayangan. Semakin besar angka maka bayangan akan semakin berpendar.
6.
Klik ikon Drop Shadow Feathering Direction lalu pilihlah salah satu dari Feathering Direction yaitu Inside, Middle, Outside, dan Average. Berikut ini adalah contoh hasil dari Drop Shadow Feathering Direction:
Gambar 111. Drop Shadow Feathering Direction
7.
Aktifkan pada obyek yang telah diberi efek bayangan, lalu klik ikon Drop Shadow Feathering Edges lalu pilihlah salah satu dari Drop Shadow Feathering Edges yang disediakan. Berikut ini adalah contoh hasil dari Drop Shadow Feathering Edges: Warto Page | 47
STAIN Purwokerto
Gambar 112. Drop Shadow Feathering Edges.
8.
Aktifkan pada obyek yang telah diberi efek bayangan, lalu klik ikon Drop Shadow Fade dan geserlah slide bar yang muncul dibawahnya. Perintah ini berfungsi untuk menguah intensitas warna bayangan. Berikut ini adalah contoh yang dihasilkan oleh perubahan Drop Shadow Fade:
Gambar 113. Drop Shadow Fade.
9.
Klik pada ikon Drop Shadow Stretch lalu geserlah slide bar yang muncul dibawahnya. Perintah ini adalah untuk mengubah lebar dari bayangan. Berikut ini adalah contoh bayangan yang dihasilkan oleh perubahan Drop Shadow Stratch:
Gambar 114. Drop Shadow Stratch.
10.
Klik pada ikon Drop Shadow Color lalu pilihlah warna untuk mengganti warna bayangan.
11.
Buatlah obyek lain dan berikan efek bayangan yang berbeda dari obyek sebelumnya.
12.
Misalnya kedua obyek yang telah dibuat dan diberi efek bayangan berbeda adalah seperti berikut: Page | 48 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 115. Dua obyek berbeda dengan efek bayangan berbeda.
13.
Klik bayangan pada gambar (A) lalu klik ikon Copy Drop Shadow Properties . Anda perhatikan maka pointer akan berubah menjadi tanda pahan ().
14.
Klik pada bayangan yang terdapat bada obyek (B), anda perhatikan hasilnya adalah jenis bayangan pada obyek (A) menjadi sama jenisnya seperti pada bayangan obyek (B). Berikut ini adalah contoh hasil Copy Drop Shadow Properties:
Gambar 116. Copy Drop Shadow Properties.
Catatan:
Bentuk bayangan tetap menyesuaikan dengan obyeknya.
15.
Aktifkan salah satu obyek yang telah anda beri efek bayangan, lalu klik ikon Clear Drop Shadow . Perintah ini digunakan jika anda ingin menghilangkan efek bayangan.
16.
Simpan hasil pekerjaan anda dengan menekan tombol Save.
Efek Envelope
1.
Buatlah obyek teks menggunakan Text Tool lalu ketiklah “Desain Grafis”.
2.
Perbesar ukuran teks tersebut kira‐kira 60 point.
3.
Klik ikon Interactive Envelope Tool pada Tool Box. Anda perhatikan pada Property Bar akan muncul ikon‐ikon seperti berikut: Warto Page | 49
STAIN Purwokerto
Gambar 117. Property Envelope.
4.
Perintah ini digunakan untuk memanipulasi bentuk obyek. Proses manipulasi dilakukan pada node‐node yang muncul pada obyek.
5.
Klik ikon Straight Line Mode pada Property Bar, lalu klik drag pada salah satu node yang terdapat pada teks. Anda juga bisa menggunakan jenis envelope yang lain seperti Envelope Single Arc Mode, Envelope Double Arc Mode dan Envelope Unconstrained Mode dengan contoh hasil seperti berikut:
(a) Envelope Straight Line Mode (b) Envelope Single Arc Mode
(c) Envelope Double Arc Mode (d) Envelope Unconstrained Mode
Gambar 118. Efek envelope.
Catatan:
(a)
Anda bisa menambahkan atau mengurangi node dengan tool yang tersedia pada Property bar yaitu . Cara pemakaian tool‐tool tersebut sama sperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya tentang Editing Node.
(b)
Envelope Straight Line Mode menghasilkan perubahan bentuk obyek dengan mengikuti garis lurus.
(c)
Envelope Single Arc Mode menghasilkan perubahan bentuk obyek melengkung.
(d)
Envelope Double Arc Mode menghasilkan perubahan bentuk obyek melengkung, namun pada kedua sisi agak mendatar.
(e)
Envelope Unconstrained Mode manghasilkan bentuk obek melengkung dengan disertai Control Point pada node yang digeser. Control point tersebut berfungsi untuk mengubah ke bentuk lain dengan lebih fleksibel (lengkungan tidak simetris).
Efek Tiga Dimensi
1.
Klik ikon Text Tool lalu ketik “STAIN PWT”.
2.
Berilah warna pada teks tersebut sesuai selera anda. Berikan juga outline pada teks tersebut dengan cara klik kanan pada Color Palette.
3.
Ubahlah jenis font menjadi Arial Black. Lalu perbesar ukuran font menjadi 30 point.
4.
Klik ikon Interactive Extrude Tool pada Tool Box. Anda perhatikan pada Property bar akan muncul ikon‐ikon seperti berikut:
Gambar 119. Property bar Extrude.
5.
Klik pada Preset untuk memilih jenis efek tiga dimensi yang sudah tersedia secara default. Berikut ini adalah contoh hasil dari efek tiga dimensi yang tersedia pada Preset: Page | 50 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 120. Efek tiga dimensi.
6.
Klik pada Object Position, ubahlah angka yang terdapat pada sumbu X atau Y. perintah ini adalah untuk menggeser posisi obyek yang aktif ke posisi lain.
7.
Buatlah teks yang baru “nama anda”, lalu perbesar ukuran teks tersebut.
8.
Aktifkan ikon Interactif Extrude Tool, lalu klik drag pada teks tersebut ke sembarang arah untuk membuat efek tiga dimensi.
9.
Agar hasilnya lebih kelihatan bagus, klik kanan salah satu warna pada color palette untuk member warna pada outline teks.
10.
perhatikan pada Property Bar, Klik pada Exturtion Type , maka muncul pilihan dibawahnya.
Gambar 121. Exturtion Type.
11.
Pilihlah salah satu dari keenam pilihan tersebut, lalu lihat hasilnya. Perintah ini adalah untuk mengubah model ujung yang menuju View Piont. Berikut ini adalah contoh hasil editing obyek extrude menggunakan Extrution Type:
Gambar 122. Hasil Exturtion Type
12.
Aktifkan obyek extrude, lalu anda perhatikan maka akan muncul View Point. Geserlah View Point ke arah yang anda inginkan. Warto Page | 51
STAIN Purwokerto
Gambar 123. View Point.
13.
Aktifkan salah satu obyek extrude, klik pada ikon Depth . Ubahlah angka yang ada di dalamnya misalnya 50. Perintah ini untuk mengubah kedalaman extrude yang diinginkan.
Gambar 124. Extrude Depth.
14.
Aktifkan salah satu obyek extrude, lalu klik pada ikon Vanishing Point Coordinate . Perintah ini untuk mengubah posisi akhir koordinat ujung extrude.
15.
Ubahlah angka yang terdapat pada sumbu X mupun sumbu Y. contoh hasil perubahannya seperti gambar berikut:
Gambar 125. Vanishing point coordinate.
16.
Aktifkan obyek extrude, lalu klik pada ikon Vanishing Point Properties. Klik pada VP Locked To Page, perintah ini adalah untuk mengunci posisi ujung extrude pada halaman. jika obyek digeser kemanapun, maka ujung extrude tidak akan ikut bergeser.
Gambar 126. VP Locked To Page.
17.
Klik ikon Extrude Rotaion , anda perhatikan maka muncul flyout seperti berikut: Page | 52 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 127. Extrude rotaion.
18.
Arahkan pointer ke lingkaran tengah yang berisi angka “3” lalu klik‐drag sesuai keinginan anda. Perintah ini berfungsi untuk merotasikan obyek extrude. Namun perintah ini jarang digunakan karena hasilnya kurang bagus.
19.
Klik ikon color pada property bar, sehingga muncul flyout seperti berikut:
(a) (b) (c)
Gambar 128. Color extrude.
20.
Gambar diatas menunjukkan 3 model pilihan untuk memberikan warna pada efek extrude. Secara standar (gambar (a)), warna yang digunakan adalah warna obyek, jika ingin mengubah warna extrude ke warna lain maka anda pilih pada mode warna ke dua atau ke tiga.
21.
Klik pada Use Solid Color (gambar (b)), gantilah warna pada dengan warna lain.
22.
Klik pada Use Color Shading (gambar (c)), gantilah warna pada dan . Perintah ini adalah untuk membuat warna gradasi pada efek extrude.
Gambar 129. Hasil perubahan warna menggunakan Color Extrude.
23.
Klik ikon Bevels , maka akan muncul flyout sepert berikut:
Gamabr 130. Flyout Bevel.
Warto Page | 53
STAIN Purwokerto
24.
Aktifkan Check‐box Use Bevel dan ubahlah Bevel Depth dan Bevel Angle sambil melihat perubahannya. Berikut ini adalah contoh hasil efek bevel:
Gambar 131. Contoh hasil efek bevel.
25.
Klik pada ikon Lighting , maka muncul flyout seperti berikut:
Gambar 132. Flyout Lighting.
26.
Klik pada ikon lighting #1, lalu akan muncul lingkaran dengan angka satu di tengahnya. Geserlah kearah yang anda inginkan. Lakukan perintah yang sama untuk mencoba efek lighting yang lain.
Catatan:
Anda bisa memberikan semua efek lighting yang disediakan.
27.
Klik ikon Copy Extrude Properties , lalu pointer berubah menjadi anak panah . Klik pada efek extrude yang lain. Perintah ini untuk meng‐copy efek extrude ke efek extrude lain.
28.
Klik ikon Clear Extrude untuk menghilangkan/ menghapus efek extrude yang telah diberikan.
Efek Transparansi Obyek
1.
Buatlah sebuah persegi panjang menggunakan Rectangular Tool.
2.
Berilah sembarang warna pada obyek persegi panjang tersebut.
3.
Buatlah teks “INDAH”. Perbesar ukuran teks tersebut. Letakkan teks di tengah obyek persegi panjang.
4.
Klik ikon Interactive Transparency Tool , anda perhatikan pada Property Bar akan muncul seperti berikut:
Gambar 133. Property bar Interactive Transparency Tool.
5.
Klik pada Transparency Type , lalu pilihlah Linear. Perintah ini adalah untuk membuat transparansi secara linier pada obyek.
6.
Ubahlah warna obyek persegi panjang menjadi merah. Anda perhatikan efek transparansi pada teks akan menyesuaikan dengan warna yang ada dibelakangnya. Page | 54 Warto
Modul Praktikum Desain Grafis
Gambar 134. Warna transparansi teks akan menyesuaikan dengan perubahan warna dibelakangnya.
7.
Aktifkan teks, lalu klik ikon Interactive Transparensy Tool. Geserlah slide bar yang muncul pada teks tersebut. Perintah ini untuk mengubah orientasi pada efek transparansi linier.
Gambar 135. Perubahan posisi slide bar.
8.
Berikut ini adalah contoh hasil efek transparansi dengan berbagai tipe:
Gambar 136. Macam‐macam tipe efek transparansi.
9.
Klik pada ikon Starting Transparency , lalu geser pada slide bar menuju angka 30.
Gambar 137. Intensitas transparansi 30% dan 70%.
15 Februari 2009
TUTORIAL COREL DRAW
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komen geje:
Posting Komentar